Mangga Kombinasi : Satu Tanaman Beragam Varietas
Two in One : Thai Super Mango |
Menanam tanaman buah, baik itu di
lahan luas, lahan terbatas, maupun lahan sempit adalah hobby yang sangat
menyenangkan, selain dapat dijadikan bahan refreshing di kala senggang,
dapat pula dijadikan sebagai "obat stress" akibat tekanan pekerjaan
maupun masalah lain dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh para penghobi tanaman buah adalah keterbatasan lahan, khususnya lahan di perumahan di daerah perkotaan. Ruang yang tersedia untuk melakukan hobby menanam tanaman buah kadangkala hanya tersedia dalam space mimimalis, 1x4 meter, 2x3 meter, atau bahkan mungkin hanya 1x1 meter. Keinginan untuk menanam beragam tanaman buah dalam space minimalis tersebut memaksa orang untuk mengefisienkan jumlah tanaman maupun ragam jenis/species tanaman yang dikoleksi. Di sisi lain, jika tersedia lahan yang cukup luas di halaman rumah maupun di kebun, hal di atas tetap menjadi persoalan jika ingin melakukan penambahan jumlah tanaman maupun jumlah varietas tanaman yang ingin ditanam. Suatu saat dalam waktu singkat, penambahan jumlah tanaman maupun varietas tanaman akan menjadi kendala karena pengaturan letak tanaman menjadi lebih sulit, pemeliharaan (pengairan, pemupukan, pemangkasan) yang juga menjadi lebih sulit, belum lagi faktor lingkungan yang kurang mendukung (pemanfaatan air dan sinar matahari kurang optimal, kelembaban yang relatif lebih tinggi akibat populasi yang meningkat, dan sebagainya)
Bagi para penghobby tanaman mangga khususnya, munculnya beragam varietas baru mangga hasil introduksi resmi maupun tidak resmi (barang bawaan saat seseorang pulang dari luar negeri) terkadang menimbulkan keinginan kuat untuk menambah jumlah tanaman sekaligus menambah variasi varietas koleksi yang hendak dimiliki.
Jika luas lahan yang sempit menjadi faktor pembatas sementara keinginan untuk menambah variasi varietas yang ingin dikoleksi sangat kuat, menggabungkan dan mengkombinasikan beberapa varietas mangga dalam satu pohon yang sama adalah solusinya. Dengan menggabungkan dan membuat beragam varietas mangga hanya dalam satu pohon yang sama, orang bisa memiliki lebih dari satu varietas hanya dengan menanam satu pohon saja. Jika dalam satu pohon terdapat tiga varietas yang berbeda, maka dengan menanam 3 pohon saja, orang telah dapat memiliki 9 varietas mangga yang berbeda. Bayangkan jika kombinasinya menjadi 4 atau 5 varietas berbeda dalam 1 pohon, orang langsung bisa memiliki 12 hingga 15 varietas berbeda hanya dengan menanam 3 pohon. Asyik 'kan !!
Salah satu kendala yang dihadapi oleh para penghobi tanaman buah adalah keterbatasan lahan, khususnya lahan di perumahan di daerah perkotaan. Ruang yang tersedia untuk melakukan hobby menanam tanaman buah kadangkala hanya tersedia dalam space mimimalis, 1x4 meter, 2x3 meter, atau bahkan mungkin hanya 1x1 meter. Keinginan untuk menanam beragam tanaman buah dalam space minimalis tersebut memaksa orang untuk mengefisienkan jumlah tanaman maupun ragam jenis/species tanaman yang dikoleksi. Di sisi lain, jika tersedia lahan yang cukup luas di halaman rumah maupun di kebun, hal di atas tetap menjadi persoalan jika ingin melakukan penambahan jumlah tanaman maupun jumlah varietas tanaman yang ingin ditanam. Suatu saat dalam waktu singkat, penambahan jumlah tanaman maupun varietas tanaman akan menjadi kendala karena pengaturan letak tanaman menjadi lebih sulit, pemeliharaan (pengairan, pemupukan, pemangkasan) yang juga menjadi lebih sulit, belum lagi faktor lingkungan yang kurang mendukung (pemanfaatan air dan sinar matahari kurang optimal, kelembaban yang relatif lebih tinggi akibat populasi yang meningkat, dan sebagainya)
Bagi para penghobby tanaman mangga khususnya, munculnya beragam varietas baru mangga hasil introduksi resmi maupun tidak resmi (barang bawaan saat seseorang pulang dari luar negeri) terkadang menimbulkan keinginan kuat untuk menambah jumlah tanaman sekaligus menambah variasi varietas koleksi yang hendak dimiliki.
Jika luas lahan yang sempit menjadi faktor pembatas sementara keinginan untuk menambah variasi varietas yang ingin dikoleksi sangat kuat, menggabungkan dan mengkombinasikan beberapa varietas mangga dalam satu pohon yang sama adalah solusinya. Dengan menggabungkan dan membuat beragam varietas mangga hanya dalam satu pohon yang sama, orang bisa memiliki lebih dari satu varietas hanya dengan menanam satu pohon saja. Jika dalam satu pohon terdapat tiga varietas yang berbeda, maka dengan menanam 3 pohon saja, orang telah dapat memiliki 9 varietas mangga yang berbeda. Bayangkan jika kombinasinya menjadi 4 atau 5 varietas berbeda dalam 1 pohon, orang langsung bisa memiliki 12 hingga 15 varietas berbeda hanya dengan menanam 3 pohon. Asyik 'kan !!
Keasyikan itu semakin bertambah manakala pohon mangga kombinasi tersebut adalah hasil karya buatan sendiri, yang dibuat secara bertahap dalam waktu beberapa minggu, dimulai dari memilih dan menyiapkan bibit batang bawah, menyambung hingga sambungannya jadi. Pada akhirnya orang akan memiliki tanaman mangga yang beraneka ragam varietasnya hanya dengan menanam satu atau beberapa pohon saja.
Berikut adalah tahapan sederhana
untuk membuat mangga kombinasi, dan pembuatannya terbatas pada
penggunaan teknik sambung pucuk yang relatif lebih mudah dilakukan
dibandingkan dengan penggunaan teknik penyambungan lainnya (sambung
samping, sambung sisip, sambung susuan, maupun okulasi.
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MEMBUAT MANGGA KOMBINASI
dengan metode sambung pucuk (cleft grafting)
Contoh bibit mangga Chokanan bercabang primer 3 yang akan disambung |
3 cabang primer yang seimbang, baik ukuran maupun arah percabangannya |
Siapkan bibit mangga dengan
percabangan primer sebanyak 2 cabang, 3 cabang, 4 cabang, atau bahkan
bercabang 5. Cari bibit yang sehat yang ditandai dengan daun yang tumbuh
sempurna, daun berwarna hijau segar dan tidak terdapat tanda-tanda
serangan hama dan penyakit. Hampir semua varietas mangga dapat dijadikan
batang bawah namun yang paling mudah ditemukan di pasaran adalah mangga
varietas okyong, namdokmai, chokanan, dan manalagi probolinggo. Keempat
varietas ini lebih mudah ditemukan dalam kondisi bibit yang sudah
mempunyai cabang primer berjumlah 2 hingga 5 cabang. Selain itu, keempat
varietas mangga tersebut terbukti mudah disambung dengan entres yang
berasal dari varietas-varietas mangga lain yang ingin disambungkan.
Jika diinginkan, mangga kombinasi
dapat juga dibuat dengan menggunakan bibit mangga berukuran besar
(tinggi bibit sebelum disambung 1,5 hingga 2 meter). Pembuatan mangga
kombinasi dengan menggunakan bibit mangga sebesar ini sebagai batang
bawah lebih ditujukan untuk memperoleh bibit berukuran besar yang
relatif lebih cepat pertumbuhannya sekaligus diharapkan lebih cepat
berbunga dan berbuah jika ditanam di lahan depan/belakang rumah maupun
di kebun
Pilih ruas pada cabang primer yang
hendak disambung lalu rompes daun pada bagian yang akan menjadi titik
penyambungan. Perompesan daun ini dilakukan agar memudahkan pada saat
proses penyambungan dilakukan, saat di mana tangkai daun yang telah
dirompes akan lepas 5-7 hari pasca perompesan daun, dengan demikian pada
titik sambungan akan terlihat lebih rapi
Pada saat bersamaan, pilih tunas
calon entres yang berasal dari varietas mangga pilihan yang ingin
disambung dan dikombinasikan menjadi satu pohon. Rompes semua daunnya,
hanya menyisakan tangkai daun yang akan lepas dengan sendirinya 5-7 hari
pasca perompesan. Tujuan perompesan daun adalah untuk merangsang tumbuh
dan buntingnya mata tunas, baik itu mata tunas pada bagian ujung (tunas
apikal) maupun mata tunas pada ketiak daun (tunas lateral). Metode
perompesan ini bukanlah hal mutlak yang harus dilakukan namun teknik ini
sangat membantu mempercepat pertunasan sebelum pengambilan entres
sekaligus mempercepat pertunasan pasca penyambungan dilakukan.
Pada foto di atas, dapat diperoleh
setidaknya 2 potong entres untuk disambungkan, entres pada bagian ujung
serta entres pada bagian bawahnya (bukan tunas ujung). Keduanya dapat
digunakan pada proses penyambungan berikutnya.
Potong cabang yang telah dirompes daunnya menggunakan silet yang telah dipatah menjadi 2 bagian. Jika diameter cabang cukup besar, gunakan pisau tajam yang terbuat dari bahan stainless steel, potong dengan sekali iris untuk menghindari memar batang pada bagian ujung yang hendak disambung
Belah cabang yang ingin disambung menggunakan silet (atau pisau tajam) pada bagian tengah cabang tersebut. Tarik silet (atau pisau tajam) dari arah atas ke bawah dengan tarikan yang teratur secara perlahan untuk membentuk bidang iris yang halus tanpa menimbulkan serat kayu sama sekali
Potong entres (yang telah dirompes daunnya setidaknya seminggu sebelum disambung) dengan panjang entres disesuaikan dengan kebutuhan. Jika ruas antar mata tunas cukup panjang, potong entres menjadi 2 atau 3 potongan entres, masing-masing dengan 2 atau 3 mata tunas. Namun jika ruas antar mata tunas sangat pendek, jadikan satu potongan entres saja dengan beberapa mata tunas sekaligus
Buat bidang iris pada pangkal entres membentuk baji (huruf "V") dengan irisan yang rapi dan halus tanpa serat sama sekali. Jangan membuat bidang iris berbentuk baji dengan ukuran terlalu panjang, cukup sepanjang 2 hingga 2,5 cm. Selain itu, jangan mengiris berulang kali karena akan memendekkan entres tersebut serta menyulitkan saat pemasukan entres ke batang bawah dan pengikatan titik sambungnya
Masuk dan selipkan pangkal entres ke dalam cabang yang telah dibelah sebelumnya. Geser entres ke arah luar untuk mempertemukan kambium entres dengan kambium batang bawah, tidak boleh ada perbedaan ketinggian di permukaan bagian luar pada bidang pertemuan antara entres dan batang bawah, permukaan pada pertemuan antara entres dan batang bawah harus rata.
Jika diameter entres lebih kecil atau bahkan lebih besar dibanding diameter batang bawah, geser entres pada bagian kiri atau kanan saja (bukan pas di bagian tengah), untuk mempertemukan jaringan kambium keduanya pada salah satu sisi saja (tepi kanan saja atau tepi kiri saja)
Ikat dengan tali plastik (terbuat dari plastik es mambo yang diiris selebar 1,5 cm). Tali plastik jenis ini sangat lentur jika ditarik namun sangat kuat dan sangat lentur, dan kelenturannya yang tinggi tersebut yang dimanfaatkan untuk menjepit entres di tengah belahan batang bawah dengan kuat. Ikat titik sambungan dimulai dari bagian bawah melilit ke arah bagian atas
Ikatan plastik tidak perlu terlalu rapat menutup seluruh permukaan sambungan, cukup dililitkan sambil ditarik ke arah atas. Jangan terlalu khawatir celah sambungan yang tidak tertutupi oleh ikatan plastik akan kemasukan air. Uap air yang terbentuk saat penyungkupan tidak akan menyebabkan kegagalan penyambungan sepanjang kambium entres bertemu dengan kambium batang bawah
Sungkup sambungan dengan plastik es mambo berukuran lebar 4 cm dan panjang minimal 20 cm, menutupi seluruh entres, titik sambungan, hingga batang bawah sepanjang sedikitnya 5 - 6 cm.
Karena ukurannya yang sempit, plastik penyungkup tidak perlu diikat pada bagian bawahnya, cukup dibiarkan sebagaimana yang terlihat pada foto di atas. Dalam waktu singkat akan terbentuk iklim mikro dengan kelembaban yang tinggi di dalam sungkup plastik. Kelembaban yang tinggi inilah yang membantu entres mengurangi laju evapotranspirasi (penguapan akibat proses transpirasi atau pernafasan). Di luar itu, uap air yang terbentuk akibat kelembaban yang tinggi akan mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi, oleh karena itu plastik bagian bawah tidak perlu diikat sama sekali
berikan label berisi informasi nama varietas yang disambungkan dan waktu penyambungan untuk menandai setiap cabang dari beberapa cabang yang disambung bersamaan atau berbeda waktunya
Letakkan bibit mangga yang telah selesai disambung di bawah naungan dengan intensitas penyinaran maksimum 50%. Intensitas penyinaran lebih dari 50% akan membuat evapotranspirasi berjalan sangat cepat dan kondisi tersebut dapat membuat entres mengering dan akhirnya menggagalkan proses penyambungan. Sementara jika intensitas penyinaran kurang dari 50% akan menghambat proses fotosintesis bagi tanaman dalam menghasilkan energi sehingga pertumbuhan tanaman secara keseluruhan akan terhambat, termasuk menghambat proses penyatuan sambungan
Potong cabang yang telah dirompes daunnya menggunakan silet yang telah dipatah menjadi 2 bagian. Jika diameter cabang cukup besar, gunakan pisau tajam yang terbuat dari bahan stainless steel, potong dengan sekali iris untuk menghindari memar batang pada bagian ujung yang hendak disambung
Belah cabang yang ingin disambung menggunakan silet (atau pisau tajam) pada bagian tengah cabang tersebut. Tarik silet (atau pisau tajam) dari arah atas ke bawah dengan tarikan yang teratur secara perlahan untuk membentuk bidang iris yang halus tanpa menimbulkan serat kayu sama sekali
Potong entres (yang telah dirompes daunnya setidaknya seminggu sebelum disambung) dengan panjang entres disesuaikan dengan kebutuhan. Jika ruas antar mata tunas cukup panjang, potong entres menjadi 2 atau 3 potongan entres, masing-masing dengan 2 atau 3 mata tunas. Namun jika ruas antar mata tunas sangat pendek, jadikan satu potongan entres saja dengan beberapa mata tunas sekaligus
Buat bidang iris pada pangkal entres membentuk baji (huruf "V") dengan irisan yang rapi dan halus tanpa serat sama sekali. Jangan membuat bidang iris berbentuk baji dengan ukuran terlalu panjang, cukup sepanjang 2 hingga 2,5 cm. Selain itu, jangan mengiris berulang kali karena akan memendekkan entres tersebut serta menyulitkan saat pemasukan entres ke batang bawah dan pengikatan titik sambungnya
Masuk dan selipkan pangkal entres ke dalam cabang yang telah dibelah sebelumnya. Geser entres ke arah luar untuk mempertemukan kambium entres dengan kambium batang bawah, tidak boleh ada perbedaan ketinggian di permukaan bagian luar pada bidang pertemuan antara entres dan batang bawah, permukaan pada pertemuan antara entres dan batang bawah harus rata.
Jika diameter entres lebih kecil atau bahkan lebih besar dibanding diameter batang bawah, geser entres pada bagian kiri atau kanan saja (bukan pas di bagian tengah), untuk mempertemukan jaringan kambium keduanya pada salah satu sisi saja (tepi kanan saja atau tepi kiri saja)
Ikat dengan tali plastik (terbuat dari plastik es mambo yang diiris selebar 1,5 cm). Tali plastik jenis ini sangat lentur jika ditarik namun sangat kuat dan sangat lentur, dan kelenturannya yang tinggi tersebut yang dimanfaatkan untuk menjepit entres di tengah belahan batang bawah dengan kuat. Ikat titik sambungan dimulai dari bagian bawah melilit ke arah bagian atas
Ikatan plastik tidak perlu terlalu rapat menutup seluruh permukaan sambungan, cukup dililitkan sambil ditarik ke arah atas. Jangan terlalu khawatir celah sambungan yang tidak tertutupi oleh ikatan plastik akan kemasukan air. Uap air yang terbentuk saat penyungkupan tidak akan menyebabkan kegagalan penyambungan sepanjang kambium entres bertemu dengan kambium batang bawah
Sungkup sambungan dengan plastik es mambo berukuran lebar 4 cm dan panjang minimal 20 cm, menutupi seluruh entres, titik sambungan, hingga batang bawah sepanjang sedikitnya 5 - 6 cm.
Karena ukurannya yang sempit, plastik penyungkup tidak perlu diikat pada bagian bawahnya, cukup dibiarkan sebagaimana yang terlihat pada foto di atas. Dalam waktu singkat akan terbentuk iklim mikro dengan kelembaban yang tinggi di dalam sungkup plastik. Kelembaban yang tinggi inilah yang membantu entres mengurangi laju evapotranspirasi (penguapan akibat proses transpirasi atau pernafasan). Di luar itu, uap air yang terbentuk akibat kelembaban yang tinggi akan mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi, oleh karena itu plastik bagian bawah tidak perlu diikat sama sekali
berikan label berisi informasi nama varietas yang disambungkan dan waktu penyambungan untuk menandai setiap cabang dari beberapa cabang yang disambung bersamaan atau berbeda waktunya
Letakkan bibit mangga yang telah selesai disambung di bawah naungan dengan intensitas penyinaran maksimum 50%. Intensitas penyinaran lebih dari 50% akan membuat evapotranspirasi berjalan sangat cepat dan kondisi tersebut dapat membuat entres mengering dan akhirnya menggagalkan proses penyambungan. Sementara jika intensitas penyinaran kurang dari 50% akan menghambat proses fotosintesis bagi tanaman dalam menghasilkan energi sehingga pertumbuhan tanaman secara keseluruhan akan terhambat, termasuk menghambat proses penyatuan sambungan
Tunas pada entres akan mulai pecah
menjadi bakal daun pada hari ke 7 (tercepat berdasarkan pengalaman
penulis) hingga hari ke 21 satu pasca sambung. Biarkan tunas membentuk
daun kecil terlebih dahulu sebelum melepas plastik sungkupnya. Jika
plastik sungkup berukuran kecil, jangan biarkan hingga daun tumbuh
membesar karena plastik akan menjadi lebih sulit untuk dilepaskan,
sementara kerusakan daun akibat pelepasan plastik sungkup juga akan
semakin besar. Jika plastik sungkup terlambat dibuka, juga dapat
menyebabkan bentuk daun akhirnya menjadi cacat (menekuk atau bengkok)
Jangan khawatir daun
akan mengering pasca pelepasan plastik sungkup jika tanaman berada di
bawah naungan (naungan sekitar 50%), karena secara perlahan-lahan daun akan
tumbuh membesar membentuk daun sempurna. Pada kondisi seperti ini, jaga
dengan baik pertumbuhan daun dari serangan hama, terutama kutu putih,
kepik pemakan daun, lalat daun yang bertelur di daun muda membentuk benjolan kecil di permukaan daun, maupun
walangsangit yang menusuk dan menghisap cairan sel-sel daun
sehingga daun akan menghitam dan layu. Jika diperlukan, semprotkan
larutan insektisida konsentrasi rendah (0,01%) yang mengandung bahan
aktif karbosulfan, deltametrin, sipermetrin, lambda sihalotrin, maupun
abamektin yang berfungsi untuk melindungi daun muda dari serangan
hama-hama perusak daun muda yang telah disebutkan di atas
Perlahan-lahan daun akan tumbuh dan berkembang dengan baik membentuk daun sempurna meski pada kondisi seperti ini masih sangat rawan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh faktor fisik (suhu tinggi akibat sinar matahari), faktor kimia (kekurangan air pada media tanam), maupun faktor biologis (serangan hama dan penyakit tanaman)
Daun yang tumbuh dan berkembang secara sempurna
Daun yang telah telah terbentuk dengan sempurna. Pada kondisi seperti
ini, tanaman telah dapat dipindah ke tempat terbuka untuk mendapatkan
penyinaran matahari secara penuh, agar daun bisa segera berfotosintesis
secara normal dan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik
ikatan plastik bisa dibuka 60 hari pasca sambung dan ada baiknya untuk
mengikat kembali pada bagian atas titik sambungan. Hal ini bertujuan
untuk menghindari patahnya entres pada titik sambungan (akibat angin
kencang misalnya) sekaligus memberikan kesempatan pembentukan jaringan
"kalus" yang rapi pada titik sambungan tersebut. Ikatan plastik yang
kedua ini dapat dilepas seluruhnya 90 hari pasca sambung karena
sambungan telah menyatu dengan sempurna
4 varietas mangga berbeda yang telah menyatu sempurna pada 4 cabang yang
berbeda, 90 hari pasca sambung, pada saat semua ikatan plastiknya telah
dibuka
Pembentukan jaringan "kalus" pada titik sambungan, 90 hari pasca sambung
Jaringan "kalus" yang telah terbentuk dengan sempurna 180 hari pasca sambung
Penyatuan sempurna antara entres dengan batang bawah pada umur setahun pasca sambung
Mangga three in one dengan postur bibit cebol karena percabangan primer yang pendek |
Mangga three in one dengan postur tinggi, cukup ideal untuk ditanam di halaman atau kebun |
Mangga two in one dengan percabangan primer yang rendah, ideal dijadikan tabulampot |
Mangga five in 1 berpostur tinggi, sangat cocok untuk ditanam di halaman atau kebun |
TIPS dan TRIK dalam membuat MANGGA KOMBINASI
1. Pilih
bibit mangga bercabang 2, 3, 4, atau 5, yang semua kulit cabangnya
masih berwarna hijau. Cabang yang lebih tua dengan kulit cabang yang
berwarna coklat muda, mapun coklat keabuan masih dapat disambung dengan
tingkat keberhasilan yang tinggi, namun dituntut keahlian atau kemampuan
menyambung yang relatif lebih tinggi pula. Selain sambung pucuk,
pembuat/penyambung juga harus mampu menguasai teknik sambung samping (side grafting),
sambung sisip, maupun okulasi, yang disesuaikan dengan kondisi cabang
yang ingin disambung varietas baru sebagai pengganti. Cabang berwarna
hijau lebih gampang jika disambung pucuk, sedangkan jika cabang sudah
berwarna cokelat muda lebih gampang jika digunakan teknik sambung
samping atau sambung sisip, sementara cabang yang telah berwarna cokelat
keabuan lebih baik jika menggunakan teknik okulasi. Pemilihan jumlah
cabang tentunya mengikuti keinginan dari si pembuat mangga kombinasi.dan
berukuran sama besar. Ukuran cabang pada batang bawah sebisa mungkin
mendekati seragam. Perbedaan
ukuran cabang akan sangat mempengaruhi pertumbuhan tunas hasil
penyambungan pada cabang tersebut, sehingga pada akhirnya nanti tanaman
tumbuh tidak seimbang, ada yang tumbuh cepat namun ada pula yang tumbuh
dengan lambat.
2. Sehatkan
bibit mangga yang akan digunakan sebagai calon batang bawah terlebih
dahulu sebelum disambung. Semakin sehat pertumbuhannya, semakin tinggi
tingkat keberhasilan penyambungan yang dilakukan. Jika diperlukan, ganti
ukuran polybag atau masukkan dalam pot yang lebih besar dan tambahkan
media tanam baru yang umumnya terdiri atas campuran 1 bagian tanah + 1
bagian pupuk kandang atau kompos dan 1 bagian sekam segar atau sekam
bakar. Jemur calon batang bawah di bawah sinar matahari penuh dan
disiram secara teratur dengan volume air siraman secukupnya. Berikan
pupuk NPK (triple 15 atau triple 16) dalam bentuk larutan dengan
melarutkan 1 sendok teh pupuk NPK ke dalam 1 liter air, berikan 2 minggu
sekali sampai proses tunas dari entres hasil penyambungan nantinya
berkembang menjadi daun sempurna
3. Sebatas
pengalaman (bukan hasil penelitian), penyambungan yang dilakukan saat
cabang pada batang bawah mengeluarkan tunas, akan menghasilkan
pertumbuhan tunas entres (hasil sambungan) yang lebih cepat yang mana
hal ini berkaitan erat dengan point nomor 2 di atas. Saat bibit mangga
disehatkan, tunggu hingga muncul calon tunas baru di setiap cabangnya,
biarkan tunas pecah dan tumbuh daun muda (flush) yang masih kecil (belum
sempurna) dan pada kondisi sepert inilah adalah saat yang paling tepat
untuk melakukan proses penyambungan. Tunas yang muncul menandakan bahwa rasio Carbon/Nitrogen
(C/N Ratio) pada tanaman sedang berada pada posisi sangat rendah
(kandungan Nitrogen tinggi) sehingga pada kondisi tersebut, proses
pembelahan dan duplikasi sel-sel tunas ujung berlangsung sangat intensif
dan memacu pertumbuhan tunas-tunas baru. Entres yang disambungkan pada
kondisi batang bawah seperti ini akan ikut terpacu untuk menduplikasi
sel-sel tunas ujungnya, dengan demikian tunas pada entres akan tumbuh
lebih cepat mengikuti proses duplikasi sel yang terjadi pada batang
bawahnya.
4. Rompes
semua daun pada ranting yang akan digunakan sebagai entres. Perompesan
daun seminggu atau 2 minggu sebelum penyambungan bertujuan untuk
menurunkan rasio C/N dan merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru, baik
itu pada tunas-tunas ujung (tunas apikal) maupun tunas-tunas samping
(tunas lateral) yang terdapat pada ketiak daun
5. Jika
memungkinkan, pilih calon entres yang mengandung maksimum 3 mata tunas
(jika menggunakan tunas ujung) atau cukup mengandung 1 atau 2 mata tunas
(jika bukan tunas ujung atau tunas yang sudah diambil bagian ujungnya).
Dari pengalaman, semakin sedikit jumlah mata tunas pada entres yang
disambung, pertumbuhan mata tunas yang pecah menjadi calon daun akan
semakin cepat. Selain lebih cepat, penggunaan entres menjadi lebih
efisien jika mempertimbangkan jumlah entres yang terbatas, khususnya
pada varietas-varietas mangga tertentu yang peredarannya masih terbatas.
Tidak ada patokan khusus tentang jenis entres pada proses penyambungan
ini, bisa menggunakan entres pada bagian ujung, juga bisa menggunakan
entres pada bagian di bawahnya, yang penting entres mengandung
sedikitnya satu mata tunas.
6. Pilih
entres dari varietas mangga yang mempunyai pola pertumbuhan atau pola
pertunasan yang sama. Pada kasus ini dapat diterangkan bahwa varietas
Khiojay akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan varietas Chokanan
jika dikombinasikan pada batang bawah yang sama. Khiojay lebih cocok
jika digabung dengan mangga varietas Mahathir. Jika pola pertumbuhan
tidak seimbang, akhirnya akan memperlihatkan dominasi pertumbuhan salah
satu varietas saja, sementara varietas yang lain justru tumbuh dengan
lambat dan tidak seimbang
7. Pilih
entres dari varietas mangga yang mempunyai kecenderungan atau kemudahan
pembungaan yang sama (jika nantinya ingin ditanam di dalam pot). Jangan
menggabungkan varietas khiosawoei dengan varietas namdokmai adalah
salah satu contohnya, karena namdokmai relative lebih mudah berbuah
disbanding khiosawoei jika ditanam dalam pot
8. Asal-usul
varietas mangga juga perlu dipertimbangkan sebelum menggabungkannya ke
dalam satu tanaman. Mangga lokal (Arumanis, Manalagi, Gedong gincu,
Golek, dsb) sebaiknya digabung dengan mangga lokal saja, jangan
dikombinasikan dengan mangga introduksi, sementara mangga introduksi
asal Thailand (namdokmai, chokanan, falan, thongdam, khiosawoei, dsb)
jangan dikombinasikan dengan mangga asal Florida atau Australia (R2E2,
Keitt, Irwin, Kensington Pride, Rafosa, Lancetilla, dsb), maupun dengan
mangga asal Taiwan (Yuwen, Golden Queen/Chin hwang/Khiojay), terkecuali
mangga kombinasi tersebut nantinya akan ditanam di lahan maupun
pertimbangan pola pertumbuhan/pertunasan yang sama seperti yang
diuraikan pada point nomor 6. Mangga-mangga lokal terbukti akan akan
berbunga jika mengalami cekaman (stress) air dalam kurun waktu 60an
hari, itu sebabnya secara umum mangga lokal di Indonesia akan serentak
berbunga pada bulan Agustus/September saat di Indonesia memasuki musim
kemarau, sementara keadaan yang sama tersebut belum tentu berlaku pada pada semua mangga introduksi
9. Gunakan pisau tajam yang terbuat dari stainless steel yang tipis (Victorinox misalnya), jika cabang berdiamater cukup besar atau
silet (yang dipatah menjadi 2 bagian) jika diameter cabang berdiameter
kurang dari diameter pensil. Tujuannya sama, membuat bidang iris yang
halus tanpa menimbulkan serat di bagian tengah cabang. Penggunaan cutter sangat tidak direkomentasikan karena selain mengandung minyak, bilah cutter
terfragmen menjadi beberapa baian yang jika digunakan sebagai alat
pembelah cabang akan menimbulkan bidang iris yang kasar dan berserat
10. Jika
diameter entres berukuran lebih kecil dibanding diameter cabang batang
bawahnya, jepit entres pada salah satu sisi saja (kiri atau kanan saja)
dan bukannya di tengah-tengah. Prinsipnya adalah mempertemukan dan
menyatukan kedua jaringan kambium dari entres dan batang bawah meski
hanya pada salah satu sisi saja
11. Penyambungan
yang dilakukan pada sore hari relatif lebih baik jika dibandingkan
dengan penyambungan yang dilakukan pada pagi atau siang hari. Pada sore
hari, kelembaban udara akan kembali naik disertai dengan penurunan suhu
udara hingga pagi hari berikutnya. Kondisi seperti ini akan sangat
membantu bagian tanaman yang baru disambung untuk berdaptasi pada saat
fase kritis pasca penyambungan. Kelembaban tinggi dengan suhu rendah
akan sangat membantu bagian tanaman yang disambung untuk meminimalkan
proses evapotranspirasi (penguapan akibat proses pernafasan tanaman),
setidaknya selama 12 hingga 14 jam pasca penyambungan, dan setelahnya
tanaman telah terkondisikan secara mikro pada bagian yang disambung dan
disungkup tersebut
12. Letakkan
tanaman yang telah disambung di bawah tempat ternaungi dengan
intensitas naungan sekitar 50% (di bawah pohon misalnya) dengan tujuan
untuk mengurangi laju evepotranspirasi, khususnya pada bagian yang
disambung. Jika diletakkan di bawah sinar matahari langsung,
evepotranspirasi akan berlangsung dengan sangat cepat, ditandai dengan
volume butiran air yang cukup banyak di dalam plastic penyungkup. Jika
laju evapotrasnpirasi ini tidak diimbangi oleh laju penyerapan air yang
cepat pula, maka entres akan mengerut dan berwarna kekuningan dan
akhirnya mati, ditandai oleh entres yang layu dan menghitam. Untuk
mengimbangi laju evapotranspirasi ini, berikan air siraman secara
teratur dalam volume secukupnya ke media tanam dalam pot, tidak perlu
sampai berlebihan yang ditandai dengan air yang menetes keluar dari
bagian bawah pot
13. Lepas
sungkup plastik pada saat tunas pecah dan mulai berbentuk daun kecil,
dan pelepasan sungkup ini sebaiknya dilakukan pada saat sore hari,
mengambil keuntungan dari kelembaban udara yang mulai meningkat dan
disertai oleh penurunan suhu udara sebagai mana yang telah disinggung
pada point nomor 11. Secara umum, calon daun tidak akan mengering jika
tanaman berada pada naungan 50%, sementara jika pada kondisi naungan 50%
kemdian calon daun mengering, sungkup ulang dengan plastic untuk
menghindari kematian entres secara keseluruhan. Dari pengalaman, meski
bakal daun mengering dan rontok,
14. Tidak
ada patokan waktu kapan tunas pada entres mulai pecah membentuk calon
daun, semua tergantung kepada kesehatan batang bawah yang dikombinasikan
dengan “kematangan” tunas pada entres saat penyambungan, namun jika
memperhatikan dan melaksanakan tahapan-tahapan pada tips dan trik ini
dengan benar, tunas pada entres bisa pecah mulai pada hari ke 7 hingga
hari ke 21 pasca sambung. Pada kasus tertentu, tunas baru pecah pada
waktu yang cukup lama pasca penyambungan, bisa pada umur 50 hari atau
bahkan 60 hari. Pada kondisi seperti ini, entres tidak mengering pasca
buka sungkup plastik di hari ke 29 atau ke 30. Jika seminggu kemudian
entres tetap hijau, semprotkan larutan pupuk yang mengandung Ca
(kalsium) yang dikombinasikan dengan Atonik pada konsentrasi rendah (0,5
gram pupuk Ca + 0,5 cc Atonik dilarutkan dalam 1.000 cc air). Ulangi
seminggu sekali sampai tunas pecah. Jangan lupa, pemupukan yang
dianjurkan pada point nomor 2 tetap harus dilakukan secara kontinyu
sampai vigor tanaman secara keseluruhan terlihat sangat sehat
15. Jemur
tanaman di bawah sinar matahari penuh saat daun pada entres sudah
berkembang sempurna, dengan tujuan agar tanaman dapat tumbuh secara
optimal dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi utama
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Setelahnya, tanaman dapat
ditanam langsung di lahan maupun dipelihara sebagai tanaman buah dalam
pot (tabulampot) dengan melakukan kaidah-kaidah budidaya yang diperlukan
agar tanaman tumbuh dan berkembang sempurna serta menghasilkan buah
sebagaimana yang diharapkan.